Paket Wisata Bunaken

Watu pinawetengan adalah salah satu bangunan yang berbentuk batu yang terletak di daerah dengan waktu tempuh satu jam dari kota Manado. Kita akan memasuki daerah Desa Pinabetengan yang terletak di Kecamatan Tompaso di sekitar Gunung Soputan sebelum sampai di tempat tujuan. Banayak sekali rumah panggung asli Minahasa yang dapat kita temukan di sepanjang perjalanan. Rumah-rumah tersebut tertata amat rapi di sepanjang kiri dan kanan jalan masuk desa dan ruas jalan hanya bisa dilewati oleh dua mobil bila berpapasan, jadi bisa dibilang cukup sempit.

Watu pinawetengan tempat wisata unik

Di sepanjang perjalanan menuju watu pinawetengan beraspal namun banyak sekali kerusakan dan lubang-lubang di beberapa ruas jalan. Menurut penduduk setempat, mereka percaya bahwa batu yang terkenal ini berbentuk seperti orang yang sedang sujud kepada Tuhan. Bentuk batu tersebut juga bisa dilihat seperti bentuk pulau Minahasa. Menurut beberapa arkeolog, batu ini dulunya dipakai oleh nenek moyang Minahasa untuk bertemu dan berunding. Bangunan berbentuk batu ini diyakini sebagai tempat terpenting di Minahasa dalam memberikan kekuatan spritiual.

Sepanjang sejarah, batu ini telah menjadi tempat pertemuan politik pemimpin-pemimpin Minahasa yang sangat penting. Karena itulah watu pinawetengan diberi nama dengan arti Batu Tempat Pembagian. Kira-kira 1000 SM di tempat ini telah terjadi pembagian sub etnis dari Minahasa seperti suku Tombulu, Tolowur, Tontembuan, Tonsea, Tonsawang, Ponosakan, Pasan, Siao dan Bantik. Para tetua suku tersebut menggunakan tempat tersebut untuk berunding tentang semua masalah yang sedang mereka hadapi selain merundingkan pembagian wilayah. Bila kita datang ke sana, kita dapat melihat bermacam-macam bentuk motif yang dipercaya warga setempat sebagai hasil perundingan dari para tetua suku tersebut.

Watu pinawetengan di tempat terpencil

watu pinawetengan tidak selamanya menarik bagi wisatawan. Banyak sekali wisatawan yang menolak pergi ke tempat ini karena jarak tempuh yang lumayan jauh dan karena kemistisan batu tersebut. Di sana kita dapat melihat berbagai motif tergambar di batu tersebut seperti gambar alat vital perempuan dan laki-laki, gambar manusia, kumpulan garis dan motif daun yang tanpa makna dan tak beraturan. Sampai sejauh ini belum ada yang bia mengartikan gambar-gambar atau motif-motif yang tergambar di batu tersebut dan inilah salah satu dari sekian banyak kerugian dari tempat ini untuk para wisatawan.

Saking mistisnya watu pinawetengan, beberapa wisatawan bahkan pernah merasa seperti ada orang yang memukul kepalanya dari belakang, mobil yang berjalan sendiri, dan lainnya. Ujar penduduk setempat hal itu dapat terjadi kalau biasanya wisatawan sudah memiliki niat yang kurang bak ketika sampai di tempat tersebut. Ini adalah satu lagi kekuranagn dari tempat ini. Beberapa orang tidak terlalu menyukai tempat-tempat wisata tang terlalu mistis dan mengharuskan mereka melakukan persyaratan tertentu agar tidak terganggu oleh kemistisan tersebut.

Di luar semua komentar negatif dari beberapa wisatawan, tempat ini tetap tidak pernahsepi pengunjung karena sejarah dan makna mistisnya bagi warga setempat. Rumornya, batu besar ini memiliki sisi religius yang magis oula, maka dari itu banyak sekali wisatawan yang datang agar permintaan mereka terkabulkan. Tidak hanya wisatawan lokal yang berbondong-bondong datang, tapi juga wisawatan mancanegara. Biasanya mereka menggunakan batu ini sebagai saran pendekat kepada Tuhan dan banyak pula yang mendatangi tempat ini untuk meminta kesembuhan. Banyak wisatawan yang lumpuh dan berjalan dengan kursi roda, namun ketika pulang mereka dapat berjalan meskipun menggunakan tongkat sejak mengunjungi watu pinawetengan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *